Harianjogja.com, SLEMAN—Kursi asisten pelatih PSS
Sleman memanas. Lafran Pribadi menyimpan kekecewaan kepada manajemen
lantaran keinginannya tetap di PSS tidak disambut, sementara eks kapten
PSIM Seto Nurdiyantara masih menunggu kepastian manajemen.
Manajemen PSS Sleman hingga saat ini belum memutuskan siapa asisten
pelatih yang akan ditunjuk untuk mendampingi Sartono Anwar dalam
kompetisi musim depan. Lafran Pribadi, asisten PSS Sleman yang berperan
sebagai pelatih kepala dalam paruh kedua
pertandingan musim kemarin menyimpan kecewa. Negosiasi yang dilakukan
oleh manajemen PSS dengan dirinya menemui jalan buntu. Disebut
manajemen, Lafran melontarkan permintaan yang terlalu tinggi.
Lafran mengakui ada kenaikan permintaan harga dibanding sebelumnya.
Namun permintaan itu dinilainya masih dalam tahap wajar. Pasalnya PSS
berhasil mengukir sejarah sebagai juara Divisi Utama melalui tangan
dingin Lafran yang menggantikan kinerja pelatih kepala Yusack Sutanto.
Secara pribadi, Lafran yang juga asli warga Seyegan, Sleman ini masih
sangat berharap dipertahankan oleh manajemen PSS Sleman.
“Kemarin manajemen hubungi saya, minta saya untuk mengajukan nilai,
waktu saya ajukan dibilang terlalu tinggi dan matre meskipun menurut
saya kenaikan itu juga wajar apalagi kemarin saya terhitung berhasil
membawa PSS menjadi juara. Sebenarnya saya masih berharap tetap di PSS
Sleman, tapi kalau memang tidak deal mau gimana lagi,” kata Lafran
Selasa (10/12/2013).
Saat ini Lafran menumbuhkan sikap
profesional untuk menutupi rasa kecewanya tersebut. “Dibilang kecewa ya
kecewa, tapi saya ingin profesional saja lah. Ya mungkin manajemen PSS
menginginkan pelatih yang lebih bagus lagi, semoga kedepannya bisa lebih
maju lagi,” katanya.
Manajer PSS Sleman Supardjiyono
mengatakan, permintaan kenaikan gaji yang diajukan oleh Lafran
memberatkan. “Bagi manajemen, tentu bukan saya pribadi, permintaan itu
berat. Ya tapi sekali lagi itu masih dalam pertimbangan kami,” katanya.
#NewsPSS