PSSI telah merilis keputusan final menyangkut 22 tim peserta
Indonesia Super League (ISL) 2014 awal pekan ini. Tak ada nama PSS
Sleman di dalamnya. Manajemen Super Elang Jawa mengaku menyesali keputusan itu.
Penyebabnya, banyak klub ISL musim depan yang tak memenuhi kualifikasi
finansial.
Manajer PSS Sleman Supardjiyono mengatakan seharusnya PSSI bisa
mematuhi regulasi yang mereka tetapkan sendiri. Jika memang klub-klub
tersebut bermasalah, badan sepak bola tertinggi di Tanah Air itu
seharusnya melihat kemungkinan dan potensi klub lain yang lebih mapan. Menurutnya PSS Sleman adalah salah satu dari sedikit klub yang mapan
secara finansial. “Tetapi bagaimana pun kami hargai apapun keputusan
PSSI,” ujarnya, Rabu (25/12/2013).
Dengan begitu, PSS akhirnya dipastikan berlaga di kasta yang sama
dengan rival sekotanya, PSIM di Divisi Utama. Tak hanya itu, peluang
keduanya berada dalam satu grup yang sama pun kian besar menyusul
kebijakan PSSI yang memang lebih mendasarkan aspek regional dalam
pembagian grup. “Saya rasa suporter sudah cukup dewasa saat ini. Jadi menurut saya,
tak ada yang harus dikhawatirkan ketika kami dan PSIM berada di grup
yang sama,” ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono telah mengumumkan
22 tim peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 mendatang.
Keputusan itu sekaligus menutup rapat-rapat peluang PSS menjadi
kontestan ISL 2014. “Setelah pembahasan ISL 2014 selesai semua, barulah kami bahas Divisi
Utama. Kemungkinan, pertengahan Januari mendatang, kami akan undang
seluruh perwakilan klub peserta [Divisi Utama],” kabarnya.
Harianjogja.com, SLEMAN