.

.

Laga Terhenti Sebelas Menit

Panpel PSS Sleman tampaknya bakal mendapatkan hukuman berat dari Komisi Disiplin PSSI. Itu menyusul keributan saat Super Elang Jawa menjamu PSIM Jogja dalam lanjutan Divisi Utama 2014 Grup 5 di Maguwoharjo International Stadium (MIS) kemarin (29/4). Laga ini berakhir 0-0.
Dalam laga kemarin, suporter PSIM yang hadir di MIS beberapa kali melempar smoke bomb ke lapangan. Sesuai aturan yang berlaku, jika kesalahan tidak berasal dari kedua tim yang bertanding maka panpel yang harus menanggung akibatnya.
Sanksi bagi Panpel PSS bisa berat lantaran sebelumnya pernah berurusan dengan komdis. Mereka didenda Rp 25 juta akibat penyalaan red flare dan smoke bomb saat laga pembuka kontra Persenga Nganjuk.
Berdasar amar keputusan Komdis 21 April lalu, selain didenda Rp 25 juta, PSS juga diancam tak boleh menggelar pertandingan dengan penonton jika flare dan smoke bomb kembali menyala dalam pertandingan home. Kejadian kemarin menyiratkan kegagalan panpel menyelenggarakan laga dengan aman dan tertib. Indikasinya adalah wasit Dwi Purba sampai beberapa kali menghentikan laga akibat bentrokan yang melibatkan antara suporter PSIM dan PSS. Peristiwa paling parah terjadi menit ke-25 babak pertama. Laga terhenti sekitar 11 menit.
Selain itu, usai pertandingan, kaca pada bus yang mengangkut tim PSIM pecah. Itu akibat dilempar batu oleh suporter PSS. Pemain dan ofisial PSIM terkepung di dalam stadion hingga pukul 19.00.Dimintai keterangan soal ini, anggota dewan direksi PT Putra Sleman Sembada (PT PSS)  Supardjiono berharap Komdis PSSI lebih jeli. Sebab, pelemparan smoke bomb dalam laga kemarin dilakukan suporter tamu.
”Seharusnya komdis bisa lebih jeli menyikapi hal ini. Lihat saja siapa yang melakukan pelemparan smoke bomb, suporter tamu kan. Seharusnya kami tidak sampai kena hukuman (menggelar laga kandang) tanpa penonton,” sergah Pardji.Pada babak pertama, bentrokan terjadi di perbatasan antara tribun timur dan utara. Itu berawal dari saling ejek. Sedangkan keributan yang terjadi pada akhir babak kedua merupakan efek dari ulah suproter PSIM melempar smoke bomb ke lapangan.
Senada dengan Pardji, Manajer PSS Sukoco juga tak menginginkan adanya hukuman laga tanpa penonton untuk PSS. Selain itu, ia juga berharap komdis juga tak menjatuhkan denda. Terlebih, kata dia, sampai sekarang manajemen belum membayar denda atas pelanggaran dalam pertandingan lawan Persenga. ”Semoga saja tak ada hukuman lagi. Apalagi denda yang sebelumnya kami juga belum membayarkannya,” ucap Koco

radarjogja

Berita PSS Sleman