Nilainya Mencapai Rp 17,4 Juta
Meskipun mendapatkan pemasukan besar, panpel PSS Sleman nampaknya harus menggelontorkan uang tambahan pasca menyelenggarakan laga Derby d’ Jogjakarta kontra PSIM Jogja. Pasalnya, setelah Unit Pengelolaan Teknis (UPT) kawasan olahraga Maguwoharjo mendapati banyak kerusakan di MIS. Salah satu staff UPT Maguwoharjo M Aziz mengatakan kerusakan-kerusakan tersebut adalah imbas dari kericuhan yang terjadi antara suporter tuan rumah v suporter tamu. Aziz merinci, bagian-bagian yangg rusak antara lain keramik di tribun,
wastafel, pagar stadion, lampu penerangan sekitar stadion & pintu
gudang."Ini merupakan imbas langsung dari kericuhan yang terjadi,” ungkap Aziz.
Aziz belum mengetahui jumlah pasti kerugian yang dialami UPT. Tapi, dia menaksir, biaya perbaikan MIS cukup besar, yakni mencapai puluhan juta rupiah. Aziz menambahkan, pihak UPT akan memperbaiki MIS tanpa menunggu ganti rugi dari PSS. Harapannya sebelum PSS menjamu dua klub asal Blitar, PSBI Blitar dan
PSBK Blitar pertengahan Mei, MIS sudah kembali seperti semula. “Kami tak akan menunggu ganti rugi dari PSS untuk memperbaiki kerusakan stadion’’ kata Aziz. “Ya, sebelum laga kandang selanjutnya proses perbaikan ditarget selesai’’ kata Aziz. “Namun saya tetap berharap PSS segera melakukan ganti rugi,” jelas Aziz.
Sekretaris Panpel PSS Edyanto mengaku sudah menginventarisasi kerusakan yang ada di MIS. Setelah selesai melakukan pendataan, Edi bakal melaporkannya pada PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) “Tentunya PSS akan bertanggung jawab dengan kerusakan yang terjadi di MIS,’’ kata Edyanto. “Karena itulah panpel melakukan inventarisasi kerusakan,’’ kata Edyanto. “Selanjutnya panpel akan melaporkan ini semua ke PT PSS karena mereka yang melakukan pembayaran ganti rugi,” kata Edyanto. Edyanto mengakui, menyelenggarakan pertandingan selevel Derby d’ Jogjakarta memang tidak mudah. Sebab gengsi sebagai klub terbaik di DIJ benar-benar dipertaruhkan kedua tim. Sehingga wajar saja jika panasnya laga merembet pada bentrokan suporter kedua tim.
Kejadian Selasa lalu pastinya bakal dijadikan pelajaran bagi panpel sebelum kembali menyelenggarakan laga akbar. “Kejadian yang kemarin harus dijadikan pelajaran,’’ kata Edyanto. “Tidak mudah memang mengadakan pertandingan betensi tunggi seperti PSS v PSIM,’’ kata Edyanto. “Namun saya berharap besok-besok tidak ada lagi tragedi bentrok suporter lagi,” ucap Edyanto. Manajer PSS Sleman Sukoco mengatakan, pihaknya siap untuk membayar ganti rugi ke pengelola MIS. Sebagai pengguna stadion, PSS wajib bertanggung jawab dengan kerusakan
yang terjadi di stadion saat Super Elang Jawa (Super Elja) berlaga. ”Kami sudah menerima laporan, kerugiannya mencapai Rp 17,4 juta,’’ terang Sukoco
#NewsPSS