SLEMAN - Ambisi PSS Sleman untuk mendapatkan kesempatan verifikasi Indonesian Super League (ISL) dari PSSI hampir tertutup rapat. Sebab dalam pengumuman hasil verifikasi
ISL yang digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta tadi malam tidak ada nama PSS Sleman dalam daftar 22 klub dari 25 tim yang dicek kesiapannya ikut serta dalam kompetisi kasta tertinggi tahun depan.
Jumlah 22 ini jelas sudah memenuhi kuota yang ditetapkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI Maret lalu. Dengan demikian bisa disimpulkan kalau peluang juara Divisi Utama LPIS 2013 ini berlaga di “kompetisi para raja” tersebut sudah tidak ada lagi. Namun PSS masih bisa menyimpan asa lantaran adanya sembilan klub yang masih dinyatakan bermasalah dalam sisi finansial. Rencananya, keuangan kesembilan klub tersebut masih akan diinvestigasi oleh PSSI. Pemeriksaan keuangan tim-tim ini bakal dilakukan selama sembilan hari.
Menanggapi hal tersebut manajer PSS Supardjiono berharap ada satu atau beberapa klub yang dinyatakan tidak layak secara finansial. Jika begitu jalan PSS untuk melaju ke ISL sedikit terbuka. “Santai saja masih ada sembilan tim yang masih harus melakukan pemeriksaan finansial. Dengan begitu peluang PSS ke ISL belum tertutup meskipun saya akui sangat tipis,” tuturnya. Namun jika akhirnya PSS berlaga di Divisi Utama Pardji mengaku legawa. Menurutnya, PSS tetap bisa membentuk tim yang hebat sekalipun hanya berlaga di liga kasta kedua tanah air. Dia pun cukup optimistis PSS tetap menjadi pesona untuk pemain-pemain hebat merumput di Sleman. Hal ini didasarkan oleh kemampuan finansial PSS yang sangat baik. Super Elang Jawa (Super Elja) yang tidak memiliki sejarah menunggak gaji pemain dinilainya tetap menjadi daya tarik penggawa penggawa kelas wahid. “Kami tetap bisa membentuk tim hebat. Saya yakin sekalipun
berlaga di kasta kedua PSS tetap menjadi daya tarik pemain bintang. Sebab kami tidak memiliki masalah soal pembayaran gaji pemain,” imbuhnya. Hanya saja dia mengakui berlaga di Divisi Utama bakal sangat berat bagi PSS.
Berdasarkan informasi yang beredar Divisi Utama musim depan bakal diikuti 66 klub dengan format delapan wilayah. Jika begini, tentu dalam satu wilayah hanya disertai sekitar delapan tim. Bila PSS sampai tidak lolos ke fase grup berikutnya maka mereka hanya menjalankan tujuh laga kandang. Itu berarti pintu mereka mendapatkan pemasukan semakin sempit. “Selain itu sponsor juga sulit masuk kalau main di Divisi Utama.
Dengan begitu kami Cuma bisa mengandalkan pemasukan tiket. Padahal kalau
sampai tidak lolos fase grup berikutnya pemasukan tiket bakal sedikit dan kami bakal membyar gaji buta pada pemain selama beberapa bulan,” paparnya. Di bagian lain, kemarin PSS sudah kedatangan satu calon penyerang yang dtunggu-tunggu yakni Saktiawan Sinaga. Hari Ini, salah satu penyerang asing Herman Dzumafo Epandi dikabarkan bakal segera menyusul. Hanya saja pelatih Sartono Anwar belum tahu apakah Dzumafo jadi datang hari ini. “Dzumafo kabarnya pekan ini. Tapi tidak tahu apakah besok (hari ini, Red) atau kapan,” tuturnya. (nes/ din/nn)
Dec 11, 2013 admin Jogja Sport 0
#NewsPSS